Calon Bupati Sukabumi Asep Japar.Perbaiki Rumah Guru ngaji Yang Rusak 15 Tahun
Mahardikapos.com kab Sukabumi* - Calon Bupati Sukabumi nomor urut 2, Asep Japar, menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat dengan turut serta dalam renovasi rumah Agus Acil (50), seorang buruh tani sekaligus guru ngaji di Kampung Pasir Pogor Cilimus, Desa Tarisi, Kecamatan Warungkiara. Rumah panggung milik Agus yang telah rusak dan bocor selama 15 tahun ini akhirnya mendapatkan perhatian dan diperbaiki berkat bantuan dari Asep Japar.
Agus, yang tinggal bersama istri dan dua anaknya, sudah lama menginginkan perbaikan rumahnya yang lapuk. Meskipun warga setempat sebelumnya pernah berencana untuk membantu renovasi, kendala yang ada membuat niat tersebut tidak terwujud. Akhirnya, Agus meminta bantuan dari seorang tokoh kampung bernama Pak Rohmat, yang kemudian menghubungkannya dengan Asep Japar.
“Dulu, warga Pasir Pogor dan Cilimus sudah berniat bantu, tapi nggak jadi terlaksana,” ungkap Agus. “Alhamdulillah, setelah dibantu Pak Rohmat menghubungi Pak Asep, akhirnya rumah kami bisa diperbaiki.”
Rumah Agus, yang semula hanya berdinding bilik dan berlantai semen, telah lama tidak layak huni. Bangunan tua ini mulai mengalami kerusakan sejak 15 tahun lalu, dan kondisinya semakin parah seiring bertambahnya usia bangunan yang kini mencapai 30 tahun. Sebagai buruh tani dengan penghasilan yang terbatas, Agus kesulitan untuk membiayai perbaikan rumah, sementara ia tetap berkomitmen mengajar ngaji kepada anak-anak di kampungnya sebagai bagian dari pengabdian.
Asep Japar menegaskan bahwa kepedulian terhadap masyarakat bukan hanya sekadar janji kampanye, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata. “Saya merasa lebih baik terjun langsung dan memberi manfaat daripada sekadar bicara dan berjanji tanpa bukti nyata,” kata Asep. “Melihat warga tersenyum karena terbantu, bagi saya, itu kepuasan yang sesungguhnya.”
Asep juga menambahkan bahwa ia bersama pasangannya, Andreas, telah menyiapkan berbagai program nyata dalam visi dan misinya. Setiap janji yang diucapkan, menurutnya, harus menjadi kenyataan yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
Dengan perbaikan rumah yang telah dilakukan, kini Agus tidak hanya memiliki tempat tinggal yang lebih layak, tetapi juga semangat baru untuk terus mengabdi sebagai guru ngaji dan membantu kehidupan warga di sekitarnya. Keberhasilan ini menjadi contoh konkret bagaimana kepemimpinan yang peduli dapat menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
( Red).