-->
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pandemi Berkepanjangan Perekonomian Pemulung Di Sukabumi Makin Terjepit

Pandemi Berkepanjangan Perekonomian Pemulung Di Sukabumi Makin Terjepit

 


Mahardikapos.com Sukabumi-Di musim pandemi Covid 19 yang berkepanjangan  hingga melintas ke tahun 2021 ini telah menimbulkan paceklik ekonomi di hampir semua sektor pekerjaan. Tak terkecuali juga para pemulung yang ada di pinggir kota sukabumi.

Dibatasi kegiatan saat pandemi Covid-19 dan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja,membuat penghasilan mereka menurun.pasalnya mereka lebih sulit untuk mendapatkan botol-botol bekas maupun barang-barang bekas lainnya untuk dapat mereka tukar dengan rupiah.

Seperti halnya Abah Nurhadi (64)Tahun yang diam di lapak rongsok Parigi, Bah Nurhadi Asal jawa dan sekarang udah jadi Warga Parigi Kota Sukabumi. Abah dengan anak 2orang yang 1 orang hilang,tak tau dimana, yang 1 nya itu ikut bah Nurhadi,Nurhadi sudah  30 tahun menjadi pemulung. Dalam berkerja Abah mengaku dirinya berangkat berkerja selepas solat subuh dan pulang pada siang hari lalu istirahat dan berangkat lagi dan pulang pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB.

Meskipun setiap hari memulung,Abah mengaku hanaya akan mendapatkan uang setelah mengumpulkan barang bekas selama 3 hari lamanya. Namun perjuangannya tersebut seperti tak sebanding dengan apa yang didapatkan. Dalam sekali menimbang abah Hanya akan mendapatkan uang sebanyak Rp20-30 ribu saja

"Kalau untuk pendapatan,tidak menentu dapatnya berapa biasa biasa dapat dus saya kumpul-kumpul nanti sudah tiga hari barus saya jual. Dan itupun pas di timbang dapatnya tidak seberpa paling dapat 20-30 ribu saja tapi berapapun itu tetap saya syukuri.karena kalau cuman mau mengharap bantuan dari pemerintah juga percuma,karena saya belum pernah dapat bantuan apapun itu selama ini," akunya kepada matanews.id Selasa (19/01/2021).


"Anak-anak saya sudah tidak ada yang sekolah karena memang tidak ada biayanya. Istri saya hanya menjadi tukang keulet aqua dan pendapatannya hanya 5rb sampai 10rb saja," ungkapnya.

Abah pun berharap agar kiranya pemerintah lebih memperhatikan lagi kaum kecil sepertinya. Karena selama ini ia dan beberapa pemulung yang juga rekannya mencari barang bekas bernasib.sama tk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Jika dapat bantuan kan bisa dijadikan modal usaha,kita berjualan atau membeli barang, Supaya kita tidak kesana kemari lagi dorong gerobak cari barang rongsokan,"pungkasnya







Reporter.( Hendrik )

Indopostonline@gmail.com 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.